Senin, 09 Januari 2012

Semua Demi Chelsea

Kudengar ringtone hapeku berbunyi kulihat ada satu sms. Dan kubuka ternyata dari revan.
“siang bro, ntar liat tv jam 12mlm. Jgn lupa” FR: Revan
 “oke coy! Awas klo lo yg kertiduran :p “ TO: Revan
            Aku pun menaruh hapeku dan melanjutkan tidur siangku.
            Dan disaat orang-orang terlelap tidur, aku malah setia nonton acara tv favoritku, apalagi kalau bukan liga EPL, orang disekitarku sering melontarkan pendapat kalau aku ini cewek gibol alias gila bola. Ahh apa deh, terserah.
            Kali ini klub favoritku chesea yang akan bertanding melawan arsenal. Aku pun mencoba sms revan, dia temen sekolah yang satu hobi sama aku.
“udah maen tuh, lagi bobok yah? :p” TO: Revan
“iyah gw uda tau, lu kali yg mau bobok :p” FR: Revan
            Cowok satu ini emang suka ngejahilin aku, so aku juga suka jahilin dia. Haha
            Setelah menunggu hampir setengah jam, club favoritku tak kunjung membuat gol-gol cantik, sampai kudapati hapeku berbunyi lagi, tapi kali ini dari Nicky
“vea syang, lagi liat Chelsea yah? Klo udah slesai lgsung bobok yah?” FR: Sweetheart
Oh my god, untung dia nggak marah sama aku, dan aku pun langsung balas smsnya.
“tentu donk syg, yup. Janji deh ntar lsg tidur. Thx ya.” TO: sweetheart
            Tepat disaat aku baru saja ngirim sms tuk nicky, si fabregas memasukkan bola kegawang Chelsea. Dan itu berarti Chelsea tertinggal 1-0 dari arsenal. Dan kedudukan tidak berubah sampai babak kedua usai.
            Aku pun tidur pukul 02.20 dengan kekecewaan. Huh, menyedihkan banget.

“Vee… udah bangun belum? Udah pagi nih!” teriak mama dari dapur, dan aku segera menyahutnya agar tak jadi omelan panjang akibat nonton bola kemarin.  “oke ma!” aku pun langsung mandi dan sarapan dengan sangat cepat tuk mengejar waktu.
Sesampai di sekolah ternyata aku udah telat banget, semua siswa sudah pada masuk, beruntung pintu gerbang belum ditutup. tapi, Mr. Lee udah ada dikelas. “waduh harus cari alasan apa nih” gumamku.
“good morning mr. lee, I’m sorry I come late” kataku pada guru bahasia inggris yang paling narsis. Gimana nggak narsis, nama aslinya SULIANTO, minta dipanggil Mr. Lee. Lalu ia menjawab “why do you come late?”
“Ihh, ngapain nih orang pake mengintrogasi segala” gumamku. Namun belum sempat aku menjawab, si Revan udah nyerocos duluan. “biasa sir, nonton bola” ucap revan tanpa dosa. Bukannya bantuin malah menjerumuskanku.
“is it true?” lanjut mr. lee, aku pun menjawab dengan entengnya, “yes sir, Chelsea  lho yang main, tau pemainnya Chelsea yang punya nama ballack kan? Ganteng lho sir, mirip sama sir” mr. lee dengan narsisnya malah betulin rambutnya. Haha emang enak aku kerjain. “okay, sit down now!” lanjutnya. Beruntungnya aku nggak di strap gara-gara nonton Chelsea.

Sewaktu istirahat,
Tanpa sengaja ku bertemu nicky di koridor sekolah, dia menyapaku,
“gimana chelseanya menang gak?”
“ihh kalah yang, huhuhu”
“yaudah sebagai ganti kekecewaannya, gimana kalo next Saturday kita hang out?”
“tapi kamu nggak ada jadwal latihan band sama temen-temen kamu yang?”
“nggak ada kok, jadi ya?” ajak cowok yang lebih suka seni ketimbang bola itu.
“boleh, aku tunggu dirumah yah” kataku pada cowok yang sudah 5 bulan menemani hari-hariku itu.
“iyah sayaaaaaang” kata revan yang mendadak datang dari arah belakangku.
“ih apaan sih revan nih, berani ya jahilin aku, ada nicky nih, kamu nanti di jadiin stick buat ngedrum baru tau rasa lho” kataku bangga
“kita temenan kan nick? Hahaha” sahutnya sambil menjulurkan lidahnya. Nicky pun hanya tersenyum melihat tingkah kita berdua. Seperti tom jerry saja.

Empat hari kemudian,
Dimalam yang indah ini, nicky memenuhi janjinya waktu itu, mengajakku kencan di café yang sudah nggak asing lagi bagiku. Baru sepuluh menit kita disini, tiba-tiba hapeku bunyi, “siapa sih nih ganggu orang lagi kencan aja. Gak tau apa ya kalo aku agi berdua sama nicky” gumamku. Dan betapa kagetnya aku ketika ku baca sms dari revan, “ve, Chelsea vs MU skrg. Musuh bebuyutan km nih, gak nonton? Rugii, :p” FR; Revan
            Mataku terbelalak membaca sms itu, dan nicky menatapku penuh Tanya. Aku bingung bukan karuan, masa aku nggak nonton Chelsea, tapi aku nggak mungkin banget ninggalin nicky. Dia melihat kecemasan di wajahku.
“ada apa ve? Kok cemas gitu sayang?” tanyanya penasaran
“emm, bisaa,, bisa pulang sekarang nggak? Bunda sakit” kataku terbata-bata karena mencari alasan yang masuk akal. Aku terpaksa banget bohongin nicky.
“yaudah gak papa, kita pulang aja sekarang” katanya penuh pengertian.
Sesampainya dirumah,
“maafin yah sayang, acaranya jadi batl gini, maaf ya?” kataku dengan nada menyesal.
“gak papa kok, besok besok lagi kan masih bisa”
“makasih ya uda bisa ngertiin, emm kamu langsung pulang aja, kalau mau jenguk mama besok aja yah?”
“mmm gitu ya,, enggg yaudah deh, salam buat mama yah” dia pun berlalu dengan motornya itu.

            Beruntungnya aku hari ini, masih bisa nonton Chelsea vs MUnyuk, oops! Manchester united.tanpa kecurigaan satu pun dari nicky.
            Pertandingan yang berlangsung seru banget pada awal babak kedua itu, the red devil julukan untuk squad yang diperkuat oleh rooney itu ditahan imbang 0-0 dari the blues Chelsea.
            Didetik-detik akhir pertandingan sang kapten the blues ballack mampu membungkam pendukung the red devil dengan skor  1-0 dan sampai akhir pertandingan MU tak mampu membalas satu gol pun.
            “yeah! Menang.. go go go!” teriakku. Sambil tertawa lepas. Senang banget rasanya.
“selamat malam dunia, hari ini indah banget yah” gumamku dalam hati sambil tersenyum dan seraya menarik selimutku.
           
Keesokan harinya
            “hai selamat pagi..” sapaku pada teman-teman yang sedang duduk-duduk didepan kelas dengan senyum yang merekah. Tapi teman-teman malah megerutkan dahi dan ada salah seorang berkata “tumben?”
            Ahh terserahlah, tumben apa maksud dia, tumben masuk pagi, atau tumben semangat di pagi hari. Yang penting aku bahagia, Chelsea menang. Yeay!

Saat istirahat sekolah, kumelihat nicky berjalan menghampiriku,
“udah puas bohongin aku?”
“kamu ngomong apa beb?”
“udah gak usah ngelak lagi, tadi pagi aku jemput kamu, kamunya udah berangkat, aku ketemu mama kamu, dia nggak sakit tuh, kamu nyari alasan aja buat nonton chelsea kan? Knapa harus bohong sih”
“maafin aku yang, kmarin aku terpaksa banget, karena..”
“udah gak usah jelasin lagi, kamu memang lebih milih Chelsea daripada aku, aku gak suka pembohong, kita sampai sini aja, makasih” katanya sambil berlalu.
“yang…” teriakanku pun tak dihiraukannya.

            Aku hanya bisa menghela nafas panjang, ahh kenapa bisa jadi seperti ini. Damn! Bodoh banget sih gue. Uhh untung aja Chelsea kemaren nggak kalah.

by: Umi Farida (ini adalah satu2nya cerpen saya yang berhasil masuk PEACE Magazine, dengan sedikit editan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar