Jumat, 10 Mei 2013

Perjalanan Pantai Bajul Mati dan Pantai Gua China, Malang


Aku kembali lagi akan bercerita tentang perjalanan, setelah sukses dengan perjalanan mbolang ke Jogja tahun 2012 kemarin. Kali ini perjalananku (lebih tepatnya kita) ke kota wisata Malang, jawa timur, yakni ke pantai bajul mati dan pantai goa china. Langsung saja ya 

Perjalanan kita (BGG a.k.a Bukan Geng Geje, Selfi, Anik, Rere, Ida, Sopel, Riya) diawali pukul 06.30 dari mojosari tepatnya di daerah sawahan (rumah Sopel) yang kemudian melaju kearah timur menjemput anggota BGG yang lain (Rumah anik, Rumah Riya). Keluar dari Ngoro sekitar pukul 07.00 WIB tanggal 14 April 2013.

Dengan mobil Xenia yang dikemudikan oleh kakak sepupunya Selfi (fyi, sewa mobil+BBM+Sopir Rp.600.000), kita melaju kearah malang. Bagi yang bertanya-tanya berapa lama perjalanannya dari mojosari (mojokerto) ke malang, jangan dibilang dekat, karena sangat jauh dan jalan berliku setelah keluar dari kota. Sampai di alun-alun malang saja sudah jam 10.00. tapi Alhamdulillah perjalanan tidak terlalu macet sehingga tidak membuat kita stress.

Keluar dari kota malang, kita disuguhi oleh pemandangan yang bagus, pohon-pohon kelapa yang bergelayutan mengiringi perjalanan. Setelah melewati jalan yang berliku dan melenggak-lenggok yang sampai membuat aku dan sopel (duduk dibelakang) kebentur langit-langit mobil saat ada tanjakan dan jalan tidak rata diakibatkan sopir bercanda dengan anggota lain (yang ini jangan dicontoh ya) :( akhirnya sampai pada jembatan penghubung menuju ke pantai bajul mati, kita memutuskan untuk berhenti sejenak berniat untuk foto-foto akan tetapi terlalu banyak pengendara yang berhenti jadi kita memutuskan untuk lanjut dan berfoto setelah pulang dari pantai bajul mati saja. Berikut foto jembatan penghubungnya.



Sekitar pukul 11.30 WIB sampailah kita dipantai bajul mati, sampai sana agak kecewa karena ombaknya sangat besar jadi tidak bisa main air (padahal udah pada tau kalau disini tidak bisa main air) :D . Jadinya kita foto-foto disekitar pantai, pantainya bagus banget, hanya yang disayangkan tidak bisa main air. Disana juga tersedia beberapa warung warga sekitar dan toilet umum yang lagi-lagi disayangkan, pengelolaannya kurang diperhatikan, tidak ada penjaga toilet, jadi saya tidak bayar toiletnya. Hahaha tiket masuk pantainya cukup murah hanya Rp. 5000 per orang. 




Setelah puas berfoto-foto, akhirnya kita sempatkan makan yang sudah direncanakan sejak hari sabtu (di es juice embong tengah, fyi aja, ini salah satu tempat nongkrong BGG. Karena tidak ada tempat nongkrong lain cin, :P ) Yaitu kita membawa makanan sendiri, biar kayak keluarga berencana gitu, haha kita membawa nasi penyetan lele dan ayam. Setelah makan, kita (tanpa Rere) merencanakan untuk mengerjai Rere yang tiga hari lagi akan berulangtahun. Mulailah tragedy siram menyiram tepung terigu dan diakhiri dengan potong kue (brownies anak mantu damai aka Amanda). Karena kesal dikerjai teman-teman si rere hanya bisa balas dendam dengan mengantongi temannya dengan kresek (sopel dan aku jadi korban). Berikut foto-foto tragedinya.




Setelah bermain-main dengan pantai dan tepung terigu, kami bergegas ke toilet umum yang tadi kusebutkan, dimana disebelahnya juga terdapat musholla. Setelah shiolat dan mandi, sekitarpukul setengah tiga sore, kita lanjutkan perjalanan ke pantai goa China. Yang kembali melewati jembatan penghubung dan kita menyempatkan foto-foto disana, dibawah jembatan penghubung ini terdapat danau yang berwarna hijau sekali, langsung lihat fotonya saja ya.. 


Perjalanan dari pantai bajul mati ke goa china sebenarnya cukup dekat, hanya saja goa china ini melewati gang kecil dan jalannya belum diaspal, jadi masih gronjal-gronjal alias terjal. Yang jika jalannya mulus bisa 5 menit, ini jadi sekitar 15 menit menuju pantai goa china. Akan tetapi jalan yang terjal itu mengalahkan keindahaan pantai goa chinanya, air laut yang berwarna biru, sangat alami belum tersentuh tangan tak bertanggung jawab, alah! :D

Masuk ke goa china tiketnya juga sama sekitar Rp, 5000 per orang. Pengelolaan pantai ini masih dikella oleh warga sekitar. Hmmm sangat nyaman berada disini, kalau kubilang, ga china lebih bagus daripada bajul mati. Why? Karena disini kita bisa main air sepuasnya, tapi yang bikin nyesek adalah, kita sudah terlanjur ganti baju di baul mati dan hanya membawa satu baju ganti. Jadi nggak bisa main air deh, padahal sudah berkhayal akan gulung-gulung dipantai (dreaming-dreaming) :P. saranku sih, jika kalian akan berkunjung ke pantai bajul mati dan goa china, mending kalian pergi ke goa china terlebih dahulu baru ke pantai bajul mati. Jadi bisa puas main air di pantai goa china, dan berfoto-foto di pantai bajul mati.  Nasi sudah menjadi bubur, jadi yaa nikmati saja J pemandangan dan ombak yang indah, suara ombak yang menderu-deru, damai, sangat damai. (edisi lebay) hehe tapi kalian bisa merasakan indahnya pantai ini, buatku serasa di bali (udah pernah ke bali), dan buat selfi serasa di Lombok (yang udah pernah ke Lombok). 




Waktu menunjukkan pukul 15.30 kita bergegas untuk persiapan pulang, setelah sholat ashar kita melanjutkan perjalanan pulang. Dengan suasana pantai yang membuat kita berbahagia sepanjang jalan kita bernyanyi bersama sambil di video menyanyikan lagu yang entah siapa penyanyinya aku pun tak tahu, penggalan liriknya “jarang pulang, abang jarang pulang” :D

Lagi-lagi Alhamdulillah banget jalanan macet tapi tergolong padat-lancar, jadi masih bisa jalan. Pas perjalanan pulang si abang sopir kayak kesetanan pas di pandu secara ekslusif oleh sopel  layaknya parade F1. “tarik bang, kiri bang, kanan bang, salip bang” suara si sopel membuat si abang membabi buta, tapi akhirnya setelah mengantar si sopel pulang, ia mengemudi sebagaimana mestinya., hehehe. Cukup sekian cerita perjalananku kali ini, aku sampai rumah pukul 20.45. 

Perjalanan yang mengesankan, akankah terulang kembali? Lengkap semua personil BGG? Jika nanti kita tlah hidup masing-masing, ingatlah kisah hari ini ya.. kalian keluarga kedua ku  :)